The Start of a New Passion

Sebenarnya, semua tidak semudah apa yang hanya terlihat di hasil akhir yang baik.
Semua ada perjalanannya.
Semua ada kisahnya.
Semua ada penyulutnya.
Dan akan kubagikan apa yang telah terjadi.

***

Saat itu sepertinya di tahun 2019, gua mulai tertarik soal saham dan cara membuat uang yang gua simpan berbunga tinggi. Gua mulai membaca soal apa itu asuransi. Tapi semua masih clueless. Gua hanya membaca apa yang lewat di sosmed gue dan ga ada aksi/realisasi. Itu awal gua mulai terpapar financial literacy. Bukan karena FOMO loh ya.

Lalu awal 2020, ketika pandemi, gua menyadari betapa ekonomi mudah terguncang, penuh ketidak stabilan, dan juga saat emas bagi orang yang bersiap. Bersiap adalah kata kuncinya. Dan disitu gua menyadari bahwa step gua salah. Bagaimana bisa gua lompat langsung ke investasi tanpa sebelumnya paham bagaimana cara yang benar dalam mengelola keuangan gue sendiri?

Credit: ZapFinance on Instagram

Dan disitulah gua menemukan passion baru gua. Pengelolaan keuangan pribadi. Gua mulai belajar merencanakan keuangan, metode alokasi, pos-pos kebutuhan. Yang sedikit ilmunya sudah gua bagikan di postingan blog berikut (link). Jika ada yang penasaran dan berkenan membaca, silahkan yaaa.

Sejak dulu gua udah komitmen untuk minimal gua S2. Tapi sampai gua kuliah S1 pun, gua masih belum tau mau lanjut prodi apa. Gua kuliah Sastra Inggris kan, jadi sempet terpikirkan buat lanjut Ilmu Komunikasi. Public Relations selalu menjadi hal yang menarik bagi gue. Apalagi gue dulu PKL job desc nya lebih condong ke PR. Tapi kayak apa ya... ga ada panggilan hati ke situ. Bokap gue menyarankan Manajemen tuh. Lagi-lagi, gue ga tau manajemen itu apa? Gua ga punya pandangan aja rasanya saat itu.

Sampai gua mulai belajar literasi keuangan dan (gulping) kondisi ekonomi orang tua gua yang jadi wake up call terkeras di hidup gua. Gua memiliki orang tua yang Alhamdulillah diberikan rezeki berlimpah oleh Allah, tapi cara mereka memandang uang dan pengelolaannya sangat buruk. Beneran deh, gua belajar banyak dari kekurangan orang tua gue supaya gue ga seperti mereka kelak. Moment bokap pensiun dan nyokap juga menyusul sebentar lagi membuat gua parno melihat financial habit mereka yang seperti 'menggali kubur' lalu sebuah vision muncul, gua menjadi sandwich gen itu terasa semakin jelas di depan mata gue.

Mulai gue koar-koar dan agak nyetir nyokap gue dengan ilmu keuangan yang sudah gua pelajari supaya persiapan pensiun beliau lebih matang dibanding bokap gue. Tapi selalu dibalas dengan "kamu masih kecil, ga paham apa-apa." Di saat itu, gua merasa "iya, gua belum kompeten. Saran keuangan yang gua berikan belum valid." Gua mau jadi agent of change. Gua akan membuat diri gua kompeten. Gua akan membuat pengetahuan gua valid dan saran yang gua berikan jadi lebih profesional.

Gua pengen jadi financial planner and analyst. With an academic degree in that field.

Akhirnya gua tau gua harus mengambil S2 Manajemen Keuangan.

Sebelum lu mengelola sekelompok manusia, apa yang harus difokuskan? Tentu setiap individu itu sendiri. Bagaimana mereka mengelola diri dan hidupnya. Dan di dunia ini, semua tentang uang. Gua ingin mengedukasi orang-orang tentang pengelolaan keuangan pribadi. Sehingga akan banyak kehidupan yang terselamatkan dari segi ekonomi, baik itu dirinya sendiri, keluarganya (orang tua dan saudara kandung), dan keluarga masa depannya (pasangan dan anak). Gua sendiri pun ga mau membiarkan uang mengontrol hidup gua. Harus gua yang mengontrol uang!

Trust me. Baru memiliki bayangan akan menjadi generasi sandwich saja sudah mengerikan, apalagi jika menjadi salah satunya dan menjalani peran tersebut. Berat.

Akhir tahun 2022, gua juga mulai kembali kebiasaan membaca buku. Gua baca beberapa buku finansial. Salah satu buku yang gua baca berjudul Rich Dad, Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki yang memberi gua ilham. Di dalam bukunya tertulis berikut.

"Kecerdasan keuangan disusun dari empat keterampilan teknis utama berikut:
1. Akuntansi
Akuntansi adalah melek keuangan, atau kemampuan membaca angka. Ini keterampilan yang sangat penting kalau Anda ingin membangun bisnis atau investasi.
2. Investasi
Investasi adalah ilmu pengetahuan tentang uang yang menghasilkan uang.
3. Memahami pasar
Memahami pasar adalah ilmu pengetahuan tentang persediaan dan penawaran, merebut peluang yang diciptakan oleh pasar. Seseorang membeli dan seseorang menjual.
4. Hukum
Hukum adalah kesadaran akan akuntansi, korporasi, serta aturan daerah dan negara. Bermain sesuai peraturan."

Gua memutuskan untuk nanti menekuni akuntansi dan hukum juga. Jadilah rencana masa depan gua semakin jelas.

1. Gua akan menyelesaikan S2 Manajemen Keuangan.
2. Lalu kerja di Batam.
3. Lalu sambil bekerja, gua akan kuliah lagi S1 Akuntansi dan S1 Hukum di Universitas Terbuka di Batam.
4. Sambil kuliah akuntansi, ambil sertifikasi Financial Planner.
5. Dan kalau masih sanggup, tentu S3 di Universitas Gadjah Mada, di bidang yang gua passion juga. Entah apa nantinya. Mungkin gua akan menemukan ketertarikan baru ya kan?

Gua awal bulan ini (Mei 2023) jalan-jalan ke Yogyakarta dan mengunjungi UGM. That's why di otak gue, "Pokoknya gue mau kuliah disini nanti. Semoga masih ada semangat untuk belajar." Dan ternyata, selama mempersiapkan pendaftaran S2 ini, gua menyadari sesuatu.. gua suka banget belajar.. haus banget sama ilmu di bidang yang gua sangat passionate.


Ini kenapa gue langsung bahas masa depan yang jauh banget ya? Pokoknya itu adalah mimpi-mimpi gue.

Gua adalah sarjana sastra inggris. Dan sesuai cover, gue melanjutkan magister di prodi ilmu manajemen. Non linier ya kan? Kok bisa sih gua seberani itu? Mana jauh banget pula bidang keilmuannya, dari sastra ke ekonomi wkwkwk. Asli banyak banget yang mempertanyakan keputusan gua ini, banyak juga yang look down on me, tapi ada juga orang terdekat gue seperti temen-temen gua yang percaya bahwa gua mampu melakukannya karena gua pintar. Dan gua tentunya lebih percaya sama diri gua sendiri, gua percaya gua mampu, gua bisa, dan gua pintar.

Selain passion dan kondisi ekonomi ortu, ada satu orang lagi yang ingin gua selamatkan. That is my sister, who is so bad at managing money wkwkwk. Jadi inilah panggilan bagi gue, sudah tepat gua melanjutkan manajemen dan nanti ambil fokus keuangan. Gua ingin diri gua, ortu gua, dan my sis bisa bersandar ke gua. Dan S2 adalah cara gue mengokohkan bahu gue untuk menjadi sandaran mereka kelak.

Mari putar kembali waktu, ke saat persiapan pendaftaran S2. Yang ga banyak orang tau, pada bulan Desember 2022, gua beli buku Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, penulisnya adalah Brigham dan Houston. Dan sejak saat itu, gua otodidak belajar, gua catch up ilmu. Gua ga ingin daftar manajemen dengan otak yang kosong ga paham apa-apa. Mana salah satu syarat berkas adalah sinopsis penelitian. Ga bisa sembarangan dong ditulis. Gua mau mempersiapkan diri gue sebaik mungkin sebagai bukti bahwa gua ga main-main dengan hal yang ingin gua achieve. Gua pun record study gue pake app Yeolpumta.

My study record in YPT until May 11th, 2023

Awal bulan Maret, gua mulai menghubungi 4 dosen gua untuk meminta surat rekomendasi. Jujur susah. Deg-degan juga. Prosesnya pun pelik karena ga sembarang dosen mau ngasih. Tapi akhirnya gua dapet 1 dari dosen pembimbing skripsi gue, jabatan beliau lektor kepala dan bergelar doktor. 1 surat dari ketua prodi gue, merangkap dosen wali. Dan 1 surat dari sekretaris jurusan. Menurut gua pribadi sih, gua dapet rekomendasi dari 3 pihak yang kuat, walaupun ga sampe pihak dari dekanat fakultas, tapi semuanya punya jabatan di kampus. Gua sangat puas. IPB minta 3 surat rekomendasi, asli ini banyak banget. Karena beberapa kenalan gue yang lanjut S2 tuh cuma butuh 1 atau 2 rekomendasi doang.

Di bulan April, gua banyak belajar dan juga gua pakai buat baca banyak artikel jurnal dan artikel website. Gua lakukan banyak research untuk menentukan topik penelitian. Coret-coretannya banyak banget di second account twitter gue wkwkwk. Ngetik ini sambil buka akunnya. Setelah di-scroll down, rupanya konsep kasar udah gua tweet sejak 10 Maret.

"Pengaruh literasi digital terhadap perilaku keuangan sandwich generation di masa awal bekerja."
(10 Maret)
"Pengaruh peran sandwich generation, literasi keuangan digital terhadap persiapan dana pensiun."
(10 Maret)
"Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan dan Persiapan Dana Pensiun (Studi Kasus pada Generasi Sandwich di Jakarta)."
(20 April)
"Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Aset Sebagai Dana Pensiun (Studi Kasus pada Generasi Sandwich di Jakarta).
Dalam beberapa tahun terakhir, DKI Jakarta memiliki tingkat kemiskinan terendah dan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari seluruh provinsi di pulau Jawa. Bahkan di provinsi termaju pun, tidak luput dari adanya generasi Sandwich. Teknologi informasi di kota ini sangat masif, sehingga memberi kemudahan akses bagi generasi sandwich dengan rentang umur 26-40 ini untuk mencari ilmu terkait pengelolaan keuangan. Semakin baik mereka mengatur keuangan dan mempersiapkan dana pensiun, maka akan memutus terciptanya generasi sandwich berikutnya dalam keluarga. Semakin berkurangnya generasi sandwich ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Studi ini dapat menjadi rujukan bagi generasi sandwich di daerah manapun untuk memotivasi dan mengelola dana pensiun mereka untuk masa depan sehingga tingkat kesejahteraan ekonomi di daerah lain dapat meningkat pula.
Keywords: literasi keuangan, dana pensiun, sandwich generation, aset, persentase penduduk miskin."
(20 April)
"Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Persiapan Dana Pensiun dan Pilihan Instrumen Investasi Pada Generasi Sandwich di Jakarta."
(23 April)
"Pengaruh Financial Technology Terhadap Pilihan Instrumen Investasi Sebagai Dana Pensiun Pada Generasi Sandwich di Jakarta.
Persentase penduduk miskin jakarta adalah yg terendah dari seluruh provinsi di pulau jawa dan menunjukkan trend penurunan pada periode 2021-2022. Hubungkan kemiskinan dengan generasi sandwich. Dengan berkurangnya generasi sandwich, hal tersebut dapat mengurangi persentase kemiskinan."
(23 April)

Kayaknya ya seinget gua sih tanggal 24 April gua udah mulai nulis sinopsis penelitian karena tanggal 23 nya gua udah yakin sama judul yang gua tweet diatas. Agak shifting ya dari literasi keuangan ke fintech. Soalnya tema literasi keuangan ini udah banyak banget gua temuin di artikel jurnal. Selama research, gua baca banyak variasi judul, dari marketplace, marketing affiliator, sandwich generation, pension funds, word of mouth, fintech, bonus demografi, keputusan keuangan. Macem-macem deh.

Lalu gua menemukan sebuah gap yang menarik perhatian gue: banyak penelitian yang menyatukan sandwich gen dan pension funds (my two main focuses), tapi ga ada yang membahas solusi langkah konkritnya. Gimana sih ngumpulin pansion funds? Bisa melalui investasi. Instrumen investasi ada apa aja sih? Banyak sekali variasinya dan dapat membingungkan investor pemula, ya kan? Di era teknologi ini, siapa sih pihak yang gencar menggaungkan investasi? Tentu start-up fintech. Dan gua ingin menyatukan itu semua: sandwich gen, dana pensiun, fintech, dan instrumen investasi.

"Hipotesis bahwa generasi sandwich di jakarta dengan pemanfaatan fintech yg lebih baik dibandingkan provinsi lain di pulau jawa dapat memberikan pandangan/refleksi pilihan instrumen investasi yg lebih beragam sehingga dapat menjadi rujukan bagi generasi sandwich di wilayah lain yg masih memiliki masalah dengan keterbatasan pilihan keuangan yg dapat berakibat pada lahirnya generasi sandwich baru.
Thesis statement: dalam lingkup keluarga, terbatasnya pilihan keuangan sebagai generasi sandwich berakibat pada lahirnya generasi sandwich baru."
(25 April)

Hari kedua gua menulis sinopsis, yaitu pada tanggal 25 April, gua menyadari kalo gua ga punya sequence yang make sense untuk menggabungkan semua keywords dan data yang gua kumpulkan, so I tweeted this for notes.

"Make a sensible sequence between jakarta, definisi sandwich generation, statistik sandwich gen, memutus rantai sandwich gen melalui perencanaan keuangan terutama pension fund, technology, fintech, sandwich gen - pension fund, poverty rate, thesis statement."
(25 April)

Banyak banget kan? Karena gua yakin ini kalo gua lanjutin ngetik juga akan tetap berantakan, akhirnya gua matiin dan tutup laptop gua malem itu. Berharap besok gua brainstorming dan ada hasilnya.

Kemudian, apa yang gua lakukan tanggal 26 April? Gua duduk di tengah jembatan, sambil liat kalen (parit/selokan di perkampungan), dan gua brainstorming. Karena gua sadar gua ga punya banyak waktu tersisa untuk menulis sinopsis. The deadline is April 30th wkwkwk. Lucunya adalah ternyata gua cuma butuh waktu 11 menit duduk di tengah jembatan (kayak orang ga waras wkwkwk) untuk rancang sequence yang brilian banget dah bagi gua 😂 

"Rate penduduk miskin jakarta, sumber pemasukan, generasi sandwich, definisi sandwich gen, statistik sandwich gen, memutus rantai, dana pensiun, investasi, fintech, penetrasi teknologi di jakarta. Hipotesis. Metodologi. Thesis statement."
(26 April)

Jadi, dari tanggal 18 April tuh sebenernya gua lagi di kampung, makanya gua bisa santai duduk di tengah jembatan dan kalen nya juga cuma depan rumah pakde gue hahaha. Tanggal 26 April, setelah gua menemukan sequence yang cocok, malemnya ga bisa langsung garap, soalnya pergi ke rumah pakde gua yang lain. Tanggal 27 April nya lah gua baru ngebut ngerjain semaleman harus kelar. Dan bisa sih, toh cuma 2 pages.

Abis itu, gua sadar gua butuh supervisor supaya tau apakah masih ada gap alias topic sentence di paragraf sebelum dan setelahnya tuh masuk ga, ada data penunjang yang kurang ga, atau ada kaidah penulisan ilmiah yang ga sesuai. Agak struggling bagi gue yang bahasa Indonesia nya jelek ini, terlebih gua dulu menulis skripsi gua dalam bahasa Inggris, jadi gua ga tau kaidah indo nya gimana. So, I called my sis. Dia lagi kuliah S2. Orang yang tepat buat gua mintain cek sinopsis gue. Dan dia menyetujui. Thanks so much, sissy 😘

Tanggal 28 April, gue zoom meeting sama dia untuk bahas. Dari baca metodologi, my sis paham kalo gua butuh menggunakan SPSS nantinya untuk ngolah data. Agak gua sayangkan fakta bahwa gua ga dapet statistika sedikitpun selama kuliah sastra. I have no idea how SPSS works. Jadi di zoom itu, dia juga bahas sedikit soal SPSS dan ngasih contoh pake data yang lagi dia olah buat tesisnya. Gua seneng banget sisterhood ini sangat bermanfaat. Gua dikelilingi orang-orang yang saling support dan saling mengajari ilmu.

Setelah zoom meeting kelar, gua ngebut revisian malem itu juga. Sekalian gua perbaikin daftar pustaka, karena again microsoft word gua pake APA English version njir 😭 Remember gua skripsian pake bahasa Inggris kan? Ternyata penulisan APA nya berbeda weh 😭 Dan sinopsis penelitian gua kelar lah di malam itu. Gua bisa santai 2 hari sambil nunggu apakah artikel dari skripsi gua terbit di jurnal volume April. Setelah tau bahwa unfortunately artikel gua masih belum juga diterbitkan departemen kampus, gua submit semua berkas dan confirm pendaftaran S2 gua pada tanggal 30 April. Sesuai informasi web Admisi Pasca IPB, gua tinggal menunggu pengumuman kelolosan tanggal 19 Mei.

Kartu peserta yang dapat diunggah setelah confirm pendaftaran

Untuk fixed sinopsis yang gua submit, dapat dibaca melalui link ini ya (link). Bisa dibilang gua sangat puas dengan hasil jadi sinopsis gua. Dan sebenarnya, penelitian ini juga seperti misi personal bagi gua, masalah pribadi gua, makanya gua bersemangat banget dengan topik yang gua usung. Semoga saja penelitian ini dapat lahir ke dunia alias tereksekusikan.

So, 19 Mei. Tinggal menunggu pengumuman. Eh, nyatanya tidak semudah itu kawan WKWKWKWK

Pada 8 Mei, tiba-tiba gua dimasukkan ke grup WA "Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa PSIM IPB". Nah loh ketar ketir deh gue. "Seleksi apaan nih? Kok ga ada infonya di web?" Lalu sehari setelahnya, baru deh ada chat dari admin yang memberikan informasi terkait seleksi. Intinya, gua tanggal 13 Mei harus datang ke IPB Baranang Siang untuk mengikuti seleksi prodi.

Seleksinya terdiri dari tes tertulis dan tes wawancara. Tes tertulisnya berisi 100 soal pilihan ganda dengan waktu pengerjaan 100 menit. Soal berupa tes TPA (cari aja buku tes TPA Pascasarjana) yang isinya tes bahasa, numerik, penalaran, logika mencakup 60% dan sisanya adalah soal ilmu manajemen 40 nomor. Lalu tes wawancara singkat hanya 15 menit.

Itu hari selasa dikabarin soal materi tes, gua selasa rabu kamis jumat pakai buat belajar dari buku manajemen yang gua bilang di atas. Gua ke Bogor hari Jum'at boncengan motor sama temen dan nginep di mess kerja temen di Sentul. Lumayan lah ya ke Baranang Siang udah tinggal perjalanan 30 menit. Dan datanglah hari Sabtu.

Dalam tes tulis, karena tidak ada nilai minus, gua isi aja 100 soal itu semua, walaupun bisa dibilang 40% nya nembak jawaban banget wkwk. But I really tried my best mencoba jawab dengan benar sebanyak mungkin. Pas tes tulis selesai, yaudah gue pasrah aja. Mana hari itu gua lagi batuk dan flu astaga mengganggu fokus banget. Lalu waktu istirahat lama banget 2 jam, tapi gapapa soalnya dikasih nasi box wkwk. Terima kasih kepada panitia seleksi, sangat saya apresiasi. Kemudian gua nunggu tes wawancara dimulai. Pas nunggu, eh badan gua mulai anget-anget sedep seperti mau demam :) Yaudah gua pake waktu menunggu itu untuk latihan ala-ala sempro karena memang dijelaskan kalau wawancaranya adalah seputar sinopsis penelitian.

Saat pewawancara baru dateng dan masuk ruangan, gua sempat mendengar nama gua disebut beberapa kali di dalem, dan itu posisinya wawancara belum dimulai. Berdasarkan list, nama gua ada di urutan ke 5 dan jam wawancara pun sudah jelas. Setelah gua masuk ruangan, ada 2 pewawancara dan 1 moderator. Moderator memperkenalkan dua orang di depan gua tersebut. Yang satu adalah seorang guru besar di bidang manajemen pemasaran dan satunya adalah sekretaris prodi PSIM.

Betapa terkejutnya gua ternyata sang guru besar tersebut mengatakan kalau sudah membaca sinopsis gue dan terlihat beliau tertarik sekali dengan tema sandwich gen yang gua usung. Terkejut karena guru besar pasti sibuk dong, tapi beliau ada waktu untuk membaca sinopsis gua. Dari situ, gua menduga yang tadi nyebut nama gue beberapa kali adalah beliau ini, dan sepertinya ingin wawancara gua didahulukan. Mungkin penasaran sama sosok penulis sinopsis yang membuat dia tertarik? Tapi karena list sudah jelas, jadi gua tetap wawancara di jam yang sudah ditentukan.

Mulailah wawancara menanyakan apa prodi S1 gue, gue jawab Sastra Inggris, lalu ditanya TOEFL gue berapa, gua jawab 590, dan mereka menjelaskan kalau di IPB ada banyak kegiatan internasional. Sepertinya mereka bahas ini karena skor TOEFL gua termasuk tinggi, dan bertanya apakah gua berminat ikut event internasional nantinya, yang gua jawab ya tentu saja akan berpartisipasi kalau tidak ada halangan biaya.

Pertanyaan berikutnya adalah kenapa gua linjur dari sastra ke ekonomi, as expected sih pertanyaan ini akan keluar. Gua jawab lah seperti yang sudah gua ceritakan diatas. Lalu mereka bertanya kenapa gua tertarik daftar ke IPB, yang setelahnya gua jawab dengan karena saya tidak boleh lagi merantau, biaya kuliah masuk di budget ortu, dan IPB adalah kampus yang bagus. Ya Allah, setelah gua pikir lagi, jawaban gua jujur banget, kaga ada sweet talk nya sama sekali wkwkwk.

Lalu ditanya juga soal gap ilmu dan bagaimana gua mengatasinya. Gua bilang aja gua selama beberapa bulan ini belajar otodidak dari buku manajemen keuangan karena minat gua ke keuangan, juga gua bilang kalau gua ga mau daftar tanpa ada basic ilmu. Gua paham betapa mereka akan meragukan kompetensi gue, yang tadinya akan gua buktikan lewat penjelasan gua soal isi sinopsis, tapi ternyata ga ditanyain njir....

Setelah itu, dibahas juga soal komitmen lulus tepat waktu, apakah gua sudah melihat kurikulumnya, dan apakah gua tau step pengujian tesis di IPB (seperti kolokium, sempro, semhas, sidang), dan bagaimana langkah konkrit gua soal pengumpulan data untuk penelitian gue. Itu semua gua jawab sepengetahuan gua aja. Dan bener kok wawancaranya singkat banget. Ada 2 kesan yang gua tangkep, yaitu guru besar tersebut menyukai sinopsis gua dan keraguan akan kompetensi gua karena linjur dari sastra yang ga ada sangkut pautnya sedikitpun dengan ekonomi.

Wawancara selesai. Gua jalan ke parkiran. Melewati tugu IPB, gua berhenti dulu buat foto itu ke instagram story dengan caption "Very much hoping to be a student here" sebagai doa. Lalu gua pulang motoran sendirian ke Bekasi, keluar parkiran jam 2 siang. Gua ga tau jalan sumpah. Cuma ngikutin google maps. Mana disesatin pula, ga diarahin ke jalan besar. Allahu. Tapi gua tau gua sudah tersesat sedetik setelah gua keluar dari gerbang IPB karena maps ngarahin ke kanan tapi ga boleh nyebrang gua anjir. Akhirnya gua ke kiri, ikutin jalan dulu, nyari belokan di sebelah kiri, eh diarahin lewat jalan kecil terus jadinya sama gmaps. Luar biasa.

Jalan setengah jam, eh ujan :) Gua mikir ini kalo gua tungguin sampai reda, nanti gua bisa pulang kemaleman, gelap bakal jalanan. So, I put on my raincoat. Kekhawatiran gua cuma dokumen yang ada di tas gue, takut rain coat tas tetep bocor ke isi di dalem. Untung gua bisa ngakalin hp gua biar bisa tetep diliat selama gua berkendara pas hujan. Smart brain ini harus digunakan dong. Udah gitu, gua sempet panik karena ga nemu SPBU setelah udah jalan 1 jam, bensin tiris. Pas nemu SPBU di kanan jalan, gue isi full tank dan isi nitro ban.

Ketauan ternyata ban gua bocor kena baut tajem dong anjir :) Pantes kok motor gua ga stable, gua pikir karena emang tipe ban gue itu yang licin kalo di jalanan hujan, mana sejam jalan juga deres banget. Eh ga taunya ban bocor. Udahlah tersesat, keujanan, ban bocor pula. Tapi gua ga panik sih, santuy aja. Gua yakin gua tetep akan sampai rumah walaupun entah jam berapa wkwkwk. Mungkin karena udah pengalaman motoran jarak jauh sendirian pas kuliah di Semarang. Gua udah pernah bawa motor ke Magelang, Wonosobo, dan Kebumen cuma modal maps doang, beneran yang ga tau jalan banget. Tapi ya sampai-sampai aja tuh di tujuan wkwkwk.

Dan bener gua sampai rumah di Bekasi jam setengah 5 sore. Alias perjalanan gua 2,5 jam anjir. Tapi gapapa, gua kan mandiri 👍 Seharian itu gua cuma berharap, apesnya gua di jalan balik akan diganti sama Allah dengan berita baik saat pengumuman kelolosan.

It happened. Tanggal 19 Mei jam 8 malem, gua cek web dan gua dinyatakan diterima. Cover postingan ini adalah Letter of Acceptance (LoA) gue, unconditional. Asli gua sangat emosional, ga nyangka gua langsung lolos di percobaan pertama gue mendaftar S2 dan di prodi dan kampus pilihan pertama gue. Soalnya gua udah nyiapin tabungan buat daftar juga di UPI semisalkan gua ga lolos IPB. Sekarang tabungan itu akan gua alihkan buat nambahin biaya SPP gue aja. Ga seberapa sih, tapi gua mau kontribusi walaupun sedikit.

So.... Itulah up and downs gua sampai bisa diterima jadi mahasiswa pasca di IPB. Perkuliahan gua akan start Agustus. Nanti postingan ini akan gua update lagi saat gua udah dapet jaket almamater dan gua foto disini atau di tugu IPB. HEHEHEHE.

Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Batam, tunggu gue 2 tahun lagi ya!

Gue selalu ingin ke Batam dan kerja disana. Karena gua merasa, kalau gua sudah di Batam, gua sudah selangkah lebih dekat ke Singapore. Gua mau kerja di luar negeri. Eh, pengen kabur yang jauh aja sih sebenernya hahaha.

Finally, delivering another good news this year. Alhamdulillah semua passion gua bisa tercapai. Saat SMA, gua suka banget Bahasa Inggris dan karya sastra, lalu gua lolos SBMPTN pilihan pertama prodi Sastra Inggris di PTN yang bagus. Mengingat perjuangan gua yang anak IPA belajar materi yang anak IPS pelajari selama 3 tahun hanya dalam waktu 7 minggu doang, kelolosan itu adalah miracle. Tahun 2020, gua menemukan passion baru di bidang keuangan dan lolos admisi S2 Ilmu Manajemen di PTN top 5 (what an upgrade!). Seorang lulusan sastra lolos admisi magister field ekonomi in her first try, miracle bukan?

Semua berkat ambisi. Saat gua sudah berambisi, gua desperate wanting to quickly hold it in my hands. Dan usaha gua ga main-main untuk dapetin itu semua. Gua belajar keras. Dan gua ga senang kalo ada yang merendahkan usaha gua. Semakin ada yang meragukan dan merendahkan gua, semakin gua akan buktikan kalo gua mampu dapetinnya. I prove it to my parents! I did it!

What a long post, right? Gua sampai ngetik postingan ini 3 malem njir. Jadi akan gua akhiri sampai sini. Semoga keinginan kuat kalian untuk meraih sesuatu, dibarengi dengan usaha juga loh ya, bisa berhasil. Gua selalu meyakini bahwa mengejar ilmu itu ga akan sia-sia. Ilmu ya, bukan gelar semata. Selalu dan selalu isi otak kita dengan pengetahuan, maka kamu akan menjadi manusia cerdas.

Semoga Tuhan melancarkan segala urusan kita, memberikan jalan yang terbaik bagi masa depan kita, dan menyehatkan tubuh juga mental kita dalam menjalani hidup yang keras ini. Have a nice day, all!

XOXO,
Arum.

Komentar

  1. Keren 👏🏻, semoga sukses bisa ke Batam terus ke sgp 👍🏻

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer