English Literature Student's Life Bits


What's coming to your mind hearing the word "English" ?
Yep. TOEFL test, right?
Even an English Literature student struggles on that too.

Honestly, this is an appreciation post for myself, so LET ME LIVE AND BE PROUD??
Alright. Wkwkwkwk

First, I took ILP prediction test in 2016, during my 1st semester of uni. I was still stupid, really. Going through each semester just made me realize how in the beginning of my uni years, I actually knew nothing of English. But, 490 for the starter isn't bad in my opinion.


Second, it's also a prediction test. By Zambert. Took it in my 2nd semester. I was getting hopeful because the score raised. Yaudah sih itu doang komennya wkwkwk


It's getting more intense for the third test because it's my campus' TOEFL, an official one. A little background story.. I set score 550 as my standard. But, ouch, kurang 7 doang???? I WAS MAD. I promised myself to retake it.


AND I DID! My fourth certificate.. Terus gua ngerjainnya tuh anjir santuy banget?? Tapi score akhirnya kek asyu malah turun. Sebelumnya dapet 543, di-retake malah dapet 520.... speechless.

Jadi ternyata emang sistem TOEFL UNNES nya itu berubah di bulan Mei. Kata temen gua yang anak joki TOEFL, skor gua dah tinggi banget?? Maksudnya ya bisa di-flexing gitu gua dapet segitu. Pas gua cek emang bener anjir. Scoring 500 and above sudah sesusah itu di sistem yang baru. How do I know? Karena gua anaknya kepo-an terus website scan sertifikat toefl tuh bisa diakses secara bebas, ya gua bukalah satu per satu batch. Dan gua kaget, dalam 1 batch test isi 80an peserta bisa ga ada satupun yang dapet skor 500 dong? Trus sekalinya gua nemu, SATU-SATUNYA orang yang dapet skor 500 (itupun 500 pas), itu bapak-bapak dengan gelar S2 di belakang namanya... Gua cuma anak '98 loh? Gua mau flexing score gua tinggi tapi angkanya cuma 520 tuh kek,,, IT FEELS WRONG STILL???? So yeah whatever. I am done with my campus' antics :)


Moving on, I chose AcEPT (Academic English Proficiency Test) UGM as in Universitas Gadjah Mada, yeah that one, as my next journey collecting certificates. Why? Because I planned to enroll my master degree there. That document was needed for the admission's requirement. Since UGM AcEPT has its own scoring method, I looked for a score conversion table given by the uni. 317 is in ranged score 500ish of TOEFL. Uh okay. I passed the minimum score which is 209 in order to be able to apply to my desired study program. NICE.

Updated: I canceled my plan to enroll there since my parents asked me to continue my study at a campus near our home. Ada sih Manajemen UGM kampus Jakarta tapi ga kuat euy biaya semesterannya.

Anyways, ini penampakan sertifikatnya.


Last but not least, there's UI EPT (kampus kuning itu lohhh). Ga tau ya kenapa gua menghabiskan uang buat tes ini karena ya ga kepake juga. Tapi yaudahlah I loved to challenge myself to see the development of my English skill. Turned out target skor gua diatas 550 itu tembus huhuhuhu. Memang I shouldn't lose hope. Karena honestly gua udah kek yang capek banget gitu tes beberapa kali tapi dapetnya dibawah 550 terus. Kek "apa gua setidak kompeten itu di bidang yang gua sukai?" Tapi Tuhan maha baik :)


Actually ini sebenernya udah gua jadiin postingan di Facebook pada bulan Agustus 2021. Dan saat itu gua menulis begini:

Itu udah last buat postingan kali ini. Not least karena I still have TOEFL ITP on my list for the finish line. But it's pricey and I don't want to risk anything. I'll take it slow with better preparation.
That's all for today's blabbering.

DAN.......

I TOOK TOEFL ITP YESTERDAY! FINALLY! I really challenged myself. Not gonna lie, it's pricey as hell for just a piece of certificate, which is 585 ribu.

Gua ambil TOEFL ITP yang di LBI FIB UI aka Lembaga Bahasa Internasional, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Tapi sebenernya TOEFL itu trademark milik ETS atau Educational Testing Service Amerika, makanya setifikatnya dari ETS. Dan di Indonesia dinaungi oleh IIEF atau Indonesian International Education Foundation yang menunjuk beberapa tempat, seperti LBI FIB UI, sebagai tempat tesnya.

Persiapan gua dimulai sejak bulan Januari. Gua ambil bootcamp TOEFL Preparation dari MySkill. Untuk 18 sesi zoom, I paid 170 ribu. Kelas gue dimulai 9 Januari sampai 20 Februari 2023. Dari situ, gua dapet banyak ilmu basic English dan tips trick TOEFL ITP dan iBT. Walaupun banyak ilmunya juga udah gua pelajarin waktu kuliah Sastra Inggris, tapi ada beberapa ilmu English baru yang berguna banget banget untuk tes nanti. Sebenernya yang paling membantu gue adalah tips trick itu. Mentor MySkill ada 3, yang pertama itu score ITP nya 600+, yang kedua peraih LPDP di UK, dan yang ketiga adalah tutor IELTS. Mereka berpengalaman dalam English testing kek gini dan memang pengalaman mereka itu yang gua butuhin. Actually taking English test ga hanya mengharuskan lu memahami English tapi trick tes itu sendiri juga.

Setelah tau triknya dan bootcamp berakhir, gua masih lanjut belajar mandiri pake buku Longman Preparation Course for TOEFL Test. Walaupun gobloknya gue adalah gue baru belajar itu buku 2 hari sebelum tes wkwkwk. Awalnya gua pikir gua cuma butuh banyak latihan ngerjain complete test, tapi gua malah makin depresi karena kok hasilnya malah makin parah, makin banyak salahnya. Akhirnya gua belajar itu buku bener-bener dari halaman awal. Dan itu baru gua sadari hari Rabu, padahal tes gua udah hari Jum'at besoknya. Kebangetan bener lo, Rummmmm. Gua ngebut banget belajar dari sore sampai baru matiin laptop tuh jam 2 pagi selama 2 hari. Agak gila sih dalam 2 hari gua bisa pelajarin sampai halaman 186 buku Longman. Untungnya English tuh subject favorit gue, bikin gue ga terlalu burnout, walaupun ya pas udah jam 2 atau setengah 3 pagi tuh otak gue udah menyerah yang pusing banget gitu tak mampu lagi melanjutkan wkwkwk

Gua rasa kesalahan gua disitu doang. Kalau gua menyadari untuk belajar lebih awal sehingga gua memiliki banyak waktu, mungkin buku Longman nya bisa gua selesaikan dengan sempurna dan skor gua bisa lebih tinggi lagi. Setidaknya gua menyadari kesalahan gua dan ga ingin mengulanginya lagi lain kali jikalau ada kesempatan untuk tes TOEFL kembali.

Dengan mempelajari buku Longman selama 2 hari, gua dapet skor segini....... This felt like MIRACLE.



Karena ini adalah appreciation post, tentu gua harus akhiri dengan berterima kasih pada diri gua sendiri. I love you, myself. Wkwkwkwkwk.

So, that is my English test journey. Sejak 2016 sampai 2023. Gua sudah mencintai English sih sebenernya sejak kelas 3 SMP.

Melalui post ini, saya harus shoutout kepada guru Bahasa Inggris saya saat kelas 3 di SMPN 193 Jakarta bernama Ma'am Shinta. She made me love English. Dari yang ga bisa English sama sekali sampai akhirnya saya menetapkan bahwa English adalah passion saya. Terima kasih sebanyak-banyaknya dan setulusnya dari hati terdalam saya kepada Ma'am Shinta.

Sekian postingan kali ini. Jadi, bagaimana cerita kalian dalam memperjuangkan suatu ilmu yang kalian merasa passionate about? Let me know on the comment section below! Ciao!

XOXO,
Arum.

Komentar

Postingan Populer