[FF] AGENT (Monologue/Oneshoot)




"I'm just a traveller with unknown name. No one wants to know my name. It makes me never introduce my name to everyone whom I meet. Because I would always disappear and go around without anyone knowing. I do not worthwhile."

***
Writer's Note: Thank you for taking your precious time to read this meaningless fanfiction. I really appreciate it. And to repay it, I present this to you all. I hope you all can enjoy this one.
@(^-^)@

Casts:
- Pengembara: Perempuan
- Agent dan Anak Kecil: Laki-laki

Aku sampai di sebuah panti yang penuh dengan anak-anak dan orang tua. Aku merasakan pertanda bahwa di tempat ini akan terjadi sesuatu yang menarik. Insting seorang pengembara sepertiku tentu tak perlu diragukan lagi. Ada sesuatu yang tidak beres dengan tempat ini. Aku sendiri pun tak tahu apa itu. Aku memilih untuk menumpang di panti ini selama beberapa hari.

Semua kegiatan di tempat ini sangat teratur, namun tidak mengurangi kecurigaanku barang sedikitpun. Aku yakin tempat ini sudah dimonopoli oleh seseorang atau mungkin bahkan sekelompok orang? Persetan dengan semua pertanda ini! Aku harus segera mengetahuinya.

Puncaknya adalah saat itu. Hari itu aku terbangun, suasana terasa hening. 'Kemana orang-orang ini pergi?' pikirku. Aku melihat ke arah jendela dan aku terkejut. Panti ini terkurung oleh gerbang-gerbang besi yang menjulang tinggi. Aku melihat seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam melompat memasuki gerbang dari luar, tanpa mengenakan penutup wajah seperti topeng atau apapun seperti yang biasa aku lihat di layar televisi pusat hiburan di distrik-distrik yang pernah aku lewati.

Aku mengikutinya. Ia memukul telak seorang penjahat, yang mungkin telah mengurung tempat ini, dengan mudahnya. Padahal penjahat itu memegang senjata api berlaras panjang. 'Apakah itu berarti Ia bukanlah kawanan mereka?' aku terus bertanya-tanya akan kejadian apa yang telah terjadi di panti kecil yang terletak di pinggiran distrik ini. Ia terus menelusuri ke dalam panti ini dengan berhati-hati. Aku yakin ia mengetahui keberadaanku yang telah mengikutinya, akan tetapi ia mengacuhkanku.

Aku melihat segerombolan penjahat sedang berkumpul di dalam suatu ruangan. Pria misterius ini mencoba mengalahkan mereka semua di lorong depan ruangan tersebut. Penjahat itu pun tumbang satu persatu. Pria ini lihai sekali. Aku yakin ia menguasai salah satu beladiri yang mematikan. Tentu saja ada yang seperti itu, bukan?

Tanpa kusadari, ia sudah mengalahkan semuanya kecuali satu orang. Sepertinya orang yang tersisa ini adalah pemimpin dari penjahat-penjahat tadi. Pertarungan mereka berlangsung sengit. Pria misterius ini seperti sengaja mengarahkan pertarungan mereka untuk keluar dari bangunan panti. Seperti hendak meminimalisir sekecil mungkin resiko untuk merusak properti disini. Mereka bertarung di halaman panti, dengan dibatasi oleh gerbang-gerbang besi yang besar dan kokoh.

Tembakan peluru pistol revolver yang berada di tangan sang penjahat seakan tidak memiliki niatan untuk berhenti menembak. BOOM! 'Darimana asal bom itu?'. Aku lengah dan tidak menyadari saat penjahat tersebut melempar bom sialan itu. Namun, si pria misterius terlihat baik-baik saja. Ah, dia berhasil menghindari bom itu.

Pria misterius itu tidak berhenti tersenyum, seakan ia menikmati pertarungan ini, atau mungkin ia memang benar menikmatinya? hahaha. Pria misterius ini benar-benar sudah gila rupanya. Namun tiba-tiba air mukanya berubah serius, ia meraih gerbang besi yang tinggi itu, memanjatnya, dan menembakkan pistol yang tersembunyi dari balik sakunya tepat ke arah lawannya. Ia memilih untuk berhenti bermain.

Lalu ia memijakkan kakinya kembali ke tanah dan merapikan diri. Aku tetap memperhatikannya dari kejauhan di balik tembok. Ia melirik sekilas padaku dengan ekspresi dingin diwajahnya. Aku akan mengingat terus wajah itu.

Ia pergi dengan melompati gerbang itu lagi. Gerbang-gerbang besi itu tiba-tiba bergetar turun ke bawah sampai akhirnya tenggelam dengan sempurna di dalam tanah. Pria misterius itu menghilang bersama dengan gerbang-gerbang itu. Sayang sekali tuan, aku telah mengingatmu.

Seorang pria misterius berwajah anak muda yang umurnya berkisar 18-20 tahun. Memiliki wajah yang tampan. Sikap dan pembawaannya yang tenang dan juga dewasa. Aku mengetahui dengan tepat siapa dia sebetulnya. Ia pasti agen rahasia pemerintah. Aku pernah mendengar desas-desus tentang agen ini sebelumnya. Akan tetapi tidak pernah terjelaskan secara detail. Keadaan mereka di masyarakat masih terlalu buram untuk dicari tau keberadaannya. Beruntungnya aku. Aku melihatnya tadi! Salah seorang agen rahasia itu. Dan aku telah mengingat setiap detail wajahnya.

Senja di hari yang sama, aku mulai bersiap untuk mengembara kembali. Aku berjalan ke dapur yang terletak di luar bangunan panti. Mengisi botol air minum untuk perjalanan berikutnya. Dapur ini menghadap langsung ke padang rumput yang luas. Rupanya air yang ku isi telah memenuhi botol. Aku mencoba mencari tutupnya yang ternyata berada ditumpukan rak paling bawah. Aku menutup botol itu.

Aku menoleh dan terkejut. Kenapa ada anak kecil yang kuperkirakan berumur sekitar 6 tahun dan mengenakan seragam sekolah bisa berada di padang rumput itu? Seragam sekolah dasar namun memakai rompi rajut berwarna krem yang terlihat senada dengan seragamnya, menandakan ia seperti berasal dari sekolah elit yang mahal. Ia berlarian dengan ceria di rerumputan itu. Ia menoleh ke arahku.

Melebihi keterkejutanku, anak kecil itu berwajah sama seperti agen rahasia yang kutemui hari ini. Ini kan masih di hari yang sama, tapi bagaimana bisa dua orang berwajah sama namun memiliki postur tubuh yang berbeda? Remaja dan sekarang.. anak-anak? Anak kecil itu tersenyum manis padaku. Aku tetap diam. Aku telah jatuh cinta padanya. Kepada anak kecil itu. Namun, ia melangkah menjauh. Ia sedang menjalankan misi berikutnya.

Dua orang itu sebenarnya adalah satu. Satu orang yang sama. Namun dapat berubah menjadi berbagai versi umur sesuai yang diinginkannya. Aku dengar, ada penelitian bersifat rahasia yang sedang dikembangkan oleh para peneliti ternama pemerintah yaitu kapsul ini. Kapsul yang bisa merubah postur tubuh seseorang, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dsb. Ia pasti ditunjuk sebagai seorang agen pemerintah yang diharuskan memanipulasi tubuh seperti itu.

Tapi, kenapa aku malah jatuh cinta padanya saat ia menjadi versi anak-anaknya? Aku tidak boleh seperti ini. Karena aku tahu, agen pemerintah tidak diperbolehkan memiliki kehidupan percintaan. Tentu saja, tanpa perlu menunggu jawaban darinya, aku sudah tau jawabannya terlebih dahulu. Bahwa, perasaanku terhadapnya tidak akan pernah terbalaskan.


EPILOG

Sang agen pemerintah berumur 22 tahun itu mengenakan tuxedo dengan rapih. Ia sedang berada di klub malam ini. Ia seorang agen unggulan pemerintah namun terlihat mudah membaur dengan keramaian pengunjung klub lainnya. Sangat menunjukkan bahwa ia tampak sudah terbiasa dengan situasi dan lokasi seperti ini. Ia duduk di sofa empuk yang berdesign sangat sensual dibawah kerlap-kerlip lampu klub yang menyilaukan mata. Ia tampak elegan namun tetap casual dan.. sexy?

Di lengan kanan dan kirinya terdapat dua wanita penghibur yang mengenakan gaun berpotongan rendah dan berbahan ketat untuk memancarkan aura sexy kedua wanita murahan tersebut. Ia sedang duduk berhadapan dengan seseorang. Seorang pria tua berumur sekitar 40 tahunan. Sama seperti dirinya, di lengan kanan dan kiri pria tua itu juga menempel ketat dua wanita penghibur. Seakan kurang puas dengan miliknya sendiri, agen ini malah menggoda salah seorang wanita milik si pria tua dihadapannya. Namun, tetap berani menampilkan seringai senyum yang mengejek.

Ia sedang melaksanakan misinya!

THE END


Cerita ini berdasarkan mimpi saya. Maafkan mimpi saya yang sangat aneh dan barbar ini. Tetapi entah kenapa saya ingin sekali menuangkan cerita ini dalam sebuah FF, karena cerita ini cukup menarik bagi saya, untuk meramaikan blog juga sih sebenernya. hehe. So, this is it! Monolog karna memang di mimpi saya ga ada dialog nya.


Last but not least, Have a nice day, guys! '-')/

Komentar

Postingan Populer